Hari yang menegangkan bagi siswa-siswi sekolah tingkat akhir akan segera tiba. Pada saat-saat seperti ini, hampir seluruhnya dari mereka mati-matian mengejar nilai yang akan menentukan kelulusan mereka. Harus diatas 4,25 untuk masing-masing pelajaran dan minimal 4,51 untuk rata-ratanya. Begitulah syarat kelulusan yang telah diprediksi dengan kuat akan mewarnai nilai-nilai dari Ujian Akhir Nasional tahun ini. Maka untuk menyelamatkan dirinya masing-masing dari standar kelulusan tersebut, siswa-siswi tingkat akhir di setiap jenjang pendidikan pun rela berkorban waktu, tenaga, bahkan harta. Akibatnya, bimbel-bimbel pun tidak lagi sepi dari sasarannya.
Tetapi tragedi yang menyedihkan itu pun selalu terjadi. Meskipun pelajar-pelajar ini telah mempersiapkan bekal dengan hapalan-hapalan yang bertumpuk, pada faktanya kecurangan pun hampir selalu terjadi, dimana pun dan oleh siapa pun, kecuali sebagian kecil diantara mereka. Mungkin mereka kurang percaya diri hingga akhirnya lebih memilih jawaban dari teman. Mungkin mereka tidak ingin bukunya tersimpan sia-sia, hingga hal ini memaksa mereka untuk membukanya meskipun sedang ujian. Atau mungkin juga mereka sudah tersesatkan dengan perkataan “Nyari yang haram aja susah, apalagi yang halal?”.
Entahlah! Itu semua mungkin saja. Tetapi yang pasti adalah bahwa mereka semua tidak menyadari bahwa Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung hanyalah sebuah ujian kecil yang menyembunyikan ujian besar di belakangnya. Ujian besar itu adalah ujian kehidupan. Ujian bagi setiap orang yang sedang diuji.
Ya, saat ujian sekolah / nasional berlangsung, sesungguhnya Alloh juga sedang menguji kejujuran kita. Saat para pengawas yang berkeliling kelas mengamati gerak-gerik kita, sesungguhnya dua pengawas Roqib-Atid juga selalu mengintai aktifitas kita. Akankah kita mengkhianati-Nya, sedangkan dua pengawasnya itu tak pernah lengah?! Inilah ujian di balik ujian itu. Ujian kehidupan yang nampak samar. Ujian yang sering kali tidak kita sadari. Ujian yang sering kali tidak kita persiapkan dengan matang untuk menghadapinya. Ujian yang sering kali kita abaikan. Padahal sesungguhnya inilah ujian yang lebih besar!
Maka beruntunglah orang-orang yang menyadari akan kehadiran ujian yang besar ini. Bagi mereka, apalah artinya nilai yang besar di atas lembaran-lembaran rapor jika nilai pada buku kehidupan mereka buruk. Apalah artinya deretan angka delapan atau sembilan jika di akhirat kelak menerima kitab dari sebelah kiri. Apalah artinya sebuah kelulusan sekolah jika tidak lulus dihadapan Alloh. Apalah artinya pujian manusia jika murka Alloh menyertainya.
Sadarlah wahai kawanku, para pelajar! Ujian yang akan kita hadapi nanti hanyalah secuil dibandingkan ujian kehidupan dari-Nya. Maka raihlah nilai yang tinggi di hadapan-Nya! Rebutlah rangking di sisi-Nya! Gapailah kelulusan dengan keridhoan-Nya! Karena kejujuran adalah sebuah kemuliaan.
No comments:
Post a Comment