Friday, May 19, 2006

UAN dan Kebobrokan Sistem

Alhamdulillah.... akhirnya UAN berakhir juga! Semoga bisa lulus dengan nilai terbaik. Aamiin...
Jujur, bagiku detik-detik ujian (khususnya UAN) memang detik-detik yang membosankan! Bukan karena aku harus mengulang semua pelajaran dari kelas 1. Bukan juga karena deg-degan khawatir nggak lulus. Bukan! Tapi karena detik-detik ujian yang makin memperjelas kebobrokan sistem pengajaran (aku kuran suka menyebutnya dengan sistem pendidikan, karena pada dasarnya memang tidak mendidik) kita.
Mungkin sebagian dari para pelaku sistem pengajaran (kalo murid termasuk pelaku nggak ya?) akan protes dengan pernyataanku ini. Mereka mungkin akan berkata, “Lho, kalau nggak diuji, bagaimana kita bisa tahu kemampuan siswa? Dan kalau kita nggak tahu kemampuan siswa, lalu bagaimana pula kita bisa mengetahui sejauh mana kemajuan dan keberhasilan KBM? Jadi ujian ini merupakan bagian dari kemajuan sistem pendidikan!”
Hehe... Terserah kalian lah! Yang jelas, pernyataan kayak gitu cuma semakin membuat aku ingin menertawakan sistem yang selalu kalian puja.
Gimana enggak?! Aku terlibat (baca: terjerat) langsung dalam sistem ini dan aku melihat dengan jelas fakta yang terjadi.
Bagaimana bisa ku katakan tidak bobrok, jika saling bertukar jawaban dikatakan sebagai “ta’awun”??
Bagaimana bisa ku katakan tidak bobrok, jika toleransi dijadikan pembenaran untuk membiarkan saling memberikan jawaban??
Bagaimana bisa ku katakan tidak bobrok, jika ternyata yang diuji bukanlah kemampuan perseorangan siswa dalam menangkap pelajaran, melainkan kemampuan siswa dalam “bekerja sama”??
Bagaimana bisa ku katakan tidak bobrok, jika Yang Maha Melihat diabaikan??
Bagaimana bisa ku katakan tidak bobrok, jika para pengawas telah mendapat komando untuk keep silent saat ujian berlangsung??
Bagaimana bisa ku katakan tidak bobrok, jika aku sendiri pun kesulitan menuliskan kebobrokan-kebobrokan lainnya yang begitu banyak??
Hhhh..... mungkin disambung lain waktu aja kali ya..!
Yang jelas, dari semua ini, aku sudah dapat menarik kesimpulan:
BETAPA BOBROKNYA SISTEM PENGAJARAN YANG DIBANGUN DI ATAS DEMOKRASI.
Wallohu a’lam.

1 comment:

Karya Ibu said...

'neng semangat yaq!
selamat memasuki dunia kampus yang sedikit menyenangkan.. ha..ha..ha...